Kamis, 06 Mei 2010

Etika Umum dan Etika Profesional

Etika (ethics) berasal dari bahasa Yunani ethos, yang berarti “karakter”. Kata lain untuk etika ialah moralitas (morality), yang berasal dari bahasa Latin mores, yang berarti “kebiasaan”. Moralitas berpusat pada “benar” dan “salah” dalam perilaku manusia. Oleh karena itu, etika berkaitan dengan pertanyaan tentang bagaimana orang akan berperilaku terhadap sesamanya. Ahli filsafat dan etika telah mengembangkan sejumlah teori tentang perilaku beretika.

Etika Umum
Manusia senantiasa dihadapkan pada kebutuhan untuk membuat keputusan yang memiliki konsekuensi bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Seringkali delima etika (ethical dilemma) yang berasal dari pilihan yang membawa kebaikan bagi pihak lain.

Etika umum (general ethics) berusaha menangani pertanyaan-pertanyaan semacam itu dengan mencoba mendefinisikan apa yang dimaksud dengan baik bagi seseorang atau masyarakat, dan mencoba menetapkan sifat dari kewajiban atau tugas yang harus dilakukan oleh seseorang bagi dirinya sendiri dan sesamanya.

Karena tidak ada standar universal ataupun kode etik relative yang dapat secara gambling menentukan bagaimana pilihan prilaku yang paling tepat, maka beberapa ahli etika telah mengembangkan suatu kerangka kerja etika umum untuk pengambilan keputusan, yang disebut kerangka kerja enam langkah sebagai berikut :
- Mendapatkan fakta yang relevan untuk pengambilan keputusan
- Mengidentifikasi masalah-masalah etika dari fakta relevan tersebut
- Menetukan siapa saja yang data dipengaruhi oleh keputusan tersebut dan bagaiman masing-masing dipengaruhi
- Mengidentifikasi alternatif pengambil keputusan
- Mengidentifikasi konsekuensi setiap alternatif
- Membuat pilihan yang beretika

Etika Profesional

Etika Profesional (professional ethics) harus lebih dari sekedar prinsip-prinsip moral. Etika ini meliputi standar perilaku bagi seorang professional yang dirancang untuk tujuan praktis dan idealistik. Sedangkan kode etik professional dapat dirancang sebagian untuk mendorong prilaku yang ideal, sehingga harus bersifat realistis dan dapat ditegakan. Agar dapat memiliki arti, maka keduanya harus pada posisi di atas hukum, namun sedikit di bawah posisi ideal.

Proyek visi CPA (kantor akuntan publik) yang berorientasi pada masa depan menyatakan bahwa pengakuan atas profesi harus bertumpu pada nilai-nilai layanan yang diberikan. Proyek visi CPA telah mengidentifikasi lima nilai inti berikut yang dikaitkan dengan profesi CPA, yaitu
- Pendidikan berkelanjutan dan pembelajaran seumur hidup
- Kompentisi
- Integritas
- Selaras dengan isu-isu bisnis yang luas
- Objektivitas

Secara keseluruhan nilai-nilai di atas merupakan hal yang penting guna mendapatkan kepercayaan dan keyakinan dari mereka yang mengandalkan jasa-jasa CPA.

0 komentar: