Sabtu, 21 November 2009

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

A. Kerajaan Kutai
Letak :
Kerajaan Kutai adalah kerajaan tertua bercorak Hindu di Nusantara dan seluruh Asia Tenggara. Kerajaan Kutai terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur tepatnya di hulu sungai mahakam.
Sumber Sejarah :
Informasi yang ada diperoleh dari Yupa / Tugu dalam upacara pengorbanan yang berasal dari abad ke-4. Ada tujuh buah yupa yang menjadi sumber utama bagi para ahli dalam menginterpretasikan sejarah Kerajaan Kutai.
Pemerintahan dan Kehidupan Masyarakat :
Raja pertama kerajaan Kutai adalah Kudungga. Raja Kudungga memiliki seorang anak yang bernama Aswawarman. Kemudian Aswawarman memiliki 3 anak, salah satunya Mulawarman. Pada masa pemerintahan Mulawarman, Kerajaan Kutai mengalami masa keemasan. Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur. Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Kutai:
 Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu
 Nilai Persatuan : Wilayah kekuasaannya meliputi hampir seluruh wilayah Kalimantan Timur.
 Nilai Kerakyatan : Rakyat Kutai hidup sejahtera dan makmur.

B. Kerajaan Sriwijaya
Letak :
Kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Melayu kuno di pulau Sumatra yang banyak berpengaruh di kepulauan Melayu. Diperkirakan pusat kerajaan Sriwijaya di daerah lembah sungai Batanghari, Jambi.
Sumber Sejarah :
- Prasasti Kedukan Bukit tanggal 16 Juni 682 Masehi di Palembang.
- Prasasti Talang Tuo tanggal 23 Maret 684 Masehi di Palembang.
- Prasasti Karang Birahi abad ke-7 Masehi di Jambi.
- Prasasti Kota Kapur tanggal 28 Februari 686 Masehi di Pulau Bangka
- Prasasti Telaga Batu abad ke-7 Masehi di Palembang.
Pemerintahan:
Menurut Prasasti Kedukan Bukit, kekaisaran Sriwijaya didirikan oleh Dapunta Hyang Çri Yacanaca (Dapunta Hyang Sri Jayanasa). Ia memimpin 20.000 tentara (terutama tentara darat dan beberapa ratus kapal) dari Minanga Tamwan ke Palembang, Jambi, dan Bengkulu. Kerajaan ini adalah pusat perdagangan dan merupakan negara maritim. Negara ini tidak memperluas kekuasaannya diluar wilayah kepulauan Asia Tenggara.
Pengaruh budaya:
Kerajaan Sriwijaya banyak dipengaruhi budaya India, pertama oleh budaya agama Hindu dan kemudian diikuti pula oleh agama Buddha. Agama Buddha diperkenalkan di Srivijaya pada tahun 425 Masehi. Sriwijaya merupakan pusat terpenting agama Buddha Mahayana. Pada masa yang sama, agama Islam memasuki Sumatra melalui Aceh yang telah tersebar melalui hubungan dengan pedagang Arab dan India.
Masa Kejayaan:
Kerajaan Sriwijaya mengalami masa kejayaan di bawah kepemimpinan Balaputradewa.
Faktor yang mendukung kebesaran Kerajaan Sriwijaya:
- Letak Strategis
- Runtuhnya kerajaan Funan
- Memiliki Armada laut yang kuat
- Menguasai daerah – daerah strategis
- Melimpahnya hasil bumi
- Pusat pendidikan agama Buddha di Asia Tenggara.
Keruntuhan Sriwijaya:
- Beberapa wilayah kerajaan Sriwijaya ingin melepaskan diri.
- Mundurnya perekonomian perdagangan.
- Baanyaknya serangan terhadap Sriwijaya.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Sriwijaya:
- Nilai Ketuhanan : Pusat pendidikan agama Buddha di Asia Tenggara.
- Nilai Kemanusiaan : Bbersifat terbuka terhadap budayA asing yang ma
- Nilai Persatuan : Wilayahnya tersebar di daerah Asia Tenggara.
- Nilai kerakyatan : Rakyat makmur

C. Kerajaan Mataram Kuno
Letak:
Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah bagian selatan, daerah intinya disebut Bhumi Mataram dengan ibukota Medang Kamulan.
Pemerintahan:
Raja merupakan pemimpin tertinggi Kerajaan Medang. Sanjaya sebagai raja pertama memakai gelar Ratu. Pada zaman itu istilah Ratu belum identik dengan kaum perempuan. Gelar ini setara dengan Datu yang berarti "pemimpin". Keduanya merupakan gelar asli Indonesia.
Penduduknya sebagian besar hádala bertani. Sebagian besar penduduk beragama Hindu.
Faktor yang mendukung kebesaran Mataram Kuno:
- Memiliki raja yang arif dan bijaksana
- Adanya ikatan baik antara raja dengan para brahmana
- Wilayahnya subur
- Adanya toleransi antara pemeluk agama Hindu dengan agama Buddha
- Menjalin hubungan baik dengan kerajaan sekitar.
Keruntuhan Mataram Kuno:
- Sering dilanda bencana alam
- Sering terjadi perebutan kekuasaan
- Tidak memiliki pelabuhan dan armada yang kuat
- Adanya serangan dari Sriwijaya.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Mataram Kuno:
- Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu – Buddha
- Nilai Kemanusiaan : Menghargai agama lain
- Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan mataram dengan sekitarnya.
- Nilai kerakyatan : Kehidupan rakyat sejahtera.


D. Kerajaan Singasari
Letak:
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari, Malang.
Pemerintahan:
Menurut Pararaton, Tumapel (Singasari) semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Ia mati dibunuh secara licik oleh pengawalnya sendiri yang bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Tidak hanya itu, Ken Arok bahkan berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada tahun 1222 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kadiri melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi. Perang melawan Kadiri meletus di desa Ganter yang dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Masa Kejayaan:
Kertanegara adalah raja terakhir dan raja terbesar dalam sejarah Singasari (1268 - 1292). Ia adalah raja pertama yang mengalihkan wawasannya ke luar Jawa.
Faktor pendorong kebesaran Singasari:
- Memperkuat angkatan perang
- Mengadakan politik luar negeri
- Mengajak kerjasama lawan politiknya
- Wilayahnya subur.
Keruntuhan Singasari:
Kerajaan Singasari yang sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa akhirnya mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanagara sendiri. Dalam serangan itu Kertanagara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat Kerajaan Tumapel-Singhasari pun berakhir.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Singasari:
- Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Buddha.
- Nilai Kemanusiaan : Terbuka dengan kebudayaan asing yang masuk.
- Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan nusantara.
- Nilai Kerakyatan : Rakyat hidup makmur.
- Nilai Keadilan : Tidak membeda – bedakan kedudukan.

E. Kerajaan Majapahit
Letak:
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu terakhir di semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya terbentang di Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo dan Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.
Pemerintahan:
Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana.
Majapahit memiliki struktur pemerintahan dan susunan birokrasi yang teratur. Raja dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan pemerintahan.
Masa Kejayaan:
Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313–1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina.
Faktor pendorong kejayaan Majapahit:
- Menghargai perbedaan agama
- Sebagai kerajaan yang memegang peranan penting dalam perekonomian
- Menjalin hubungan baik dengan kerajaan lain
- Memiliki pemimpin yang cakap.
Faktor penyebab keruntuhan Majapahit:
- Terjadi perang saudara yang berkepanjangan
- Datangnya pengaruh Islam
- Banyak kerajaan bawahan yang memisahkan diri
- Tidak ada pemimpin yang cakap sepeninggalan Hayam Wuruk dan Gajah Mada
- Serangan Raden Patah dari kerajaan Islam Demak.
Nilai Pancasila yang terdapat pada kerajaan Majapahit:
- Nilai Ketuhanan : Memeluk agama Hindu dan Buddha.
- Nilai Kemanusiaan : Menghargai perbedaan agama
- Nilai Persatuan : Ingin mempersatukan nusantara.
- Nilai Kerakyatan : Rakyat hidup sejahtera dan makmur.
- Nilai Keadilan : Tidak membeda – bedakan kedudukan dan menjunjung tinggi hak.

0 komentar: